Sabtu, 14 Desember 2019

Pergeseran Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global Mnj. pemasaran era rev. industri


1.      Konsep Pemasaran Universal

           Untuk melakukan pemasaran, pemasaran perlu melakukan kegiatan-kegiatan fungsional. Fungsi-fungsi pemasaran tersebut adalah pembelian, penjualan, pengiriman, penyimpanan, standarisasi dan klasifikasi, pembungkusan, penanggungan resiko, pendanaan, dan pengendalian informasi pemasaran misalnya periklanan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan fungsi pemasaran yang universal. Artinya, setiap pemasar akan membutuhkan semua atau seluruh kegiatan- kegiatan tersebut, meskipun demikian tidak harus setiap akan atau perlu ditindakkan sendiri. Individual atau organisasi lain dapat melukukan kegiatan-kegiatan tersebut secara independen untuk kepentingan 11 perusahaan. Misalnya, fungsi pengiriman tidak dilakukan sendiri, tetapi dilaksanakan oleh biro perjalanan, fungsi periklanan dikerjakan oleh biro iklan, dan sebagainya.
                 Konsep pemasaran yang dianut oleh setiap perusahaan tidaklah sama. Konsep pemasaran perusahaan atau anggapan yang dipercaya perusahaan sebagai dasar dari setiap kegiatannya untuk melayani kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran ini dalam perjalanan waktunya mengalami perkembangan evolusi pemikiran, diantaranya sebagai berikut:
     a.        Konsep Produksi
        Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada proses produksi internal bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adalah efisiensi biaya produksi dan distribusi agar dapat menjual barang dengan murah dengan harga konsumen. Produksi Produk Penjual Pemasaran sosial Pemasaran Pasar k 12.

     b.     Konsep produk
          Adalah anggapan pemasar bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang berkualitas atau berpenampilan menarik. Dengan demikian tujuan bisnis perusahaan adalah pengendalian kualitas.

     c.     Konsep penjualan
     Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada tingkat penjualan internal bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimum sebagai tujuan perusahaan. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah usaha-usaha meningkatkan cara-cara penjualan dan kegiatan promosi yang intensif agar mampu  mempengaruhi, membujuk bahkan mungkin memaksa konsumen untuk membeli sehingga penjualan dapat meningkat.

 d.    Konsep pemasaran
       Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan eksternal bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk- produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan 13 dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah berusaha memenuhi kepuasan pelanggan melalui pemahaman perilaku konsumen yang dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang memadukan kegiatan-kegiatan fungsional lain misalnya kegiatan produksi, keungan, personalia, dan sebagainya.

 e.        Konsep pemasaran yang memasyarakat social
      Adalah anggapan pemasar bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan social konsumen. Tujuan kegiatan perusahaan adalah disamping berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat juga memperbaiki relasi antara produsen dan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraannya.

 f.      Konsep pasar 
        Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan dan pesaing-pesaing perusahaan persaingan pasar bahwa produsen perlu mempunyai keunggulan pasar yang bersaing kompetitif untuk dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan. Focus kegiatan perusahaan adalah disamping berusaha memahami perilaku konsumen dan juga 14 berusaha memahami perilaku pesaing untuk dapat mengatasi persaingan.

2.      Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global
a.     Pemasaran Domestik
      Pemasaran yang secara nyata ditunjukkan pada pasar dalam negeridisebut pemasaran
      domestik.Orientasi mereka adalah bersifat“ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau
      Konsumendimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasarDomestik padat
      dengan peluang yang jauh lebih aman.
b.      Pemasaran Ekspor
    Adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luarnegeri. Pemasar ekspor menjadikan pasar di luar negeri sebagaisasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalan negeri untukmemasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalah memanfaatkan produkdan pengalaman dalam negeri.
c.    Pemasaran Internasional
     Bertindak lebih jauh lagi dari pemasara ekspor dan menjadi lebihterlibat dalam lingkungan pemasaran dalam negara tempat perusahaantadi melakukan bisnis.
d.        Pemasaran Multinasional
   Organisai pemasaran internasional mulai dengan menfokuskan pada memanfaatkan   pengalaman  dan produk perusahaan.
e.     Pemasaran Global / Transnasional.
       Memfokuskan pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produkperusahaan secara global dan pada melakukan penyesuaian pada apayang benar-benar unik dan berbeda dalan setiap negara. Konsep inimengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.

3.  Kekuatan Yang Mendorong dan Yang Menghambat
     Faktor Pendorong Perdagangan Internasional. Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut ini.

 a.  Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki


     Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain.

b.  Teknologi
   Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.

c.   Penghematan Biaya Produksi
    Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak menghasilkan barangbarang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi.

      d.    Perbedaan Selera
   Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan samasama menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi.

      Hambatan Perdagangan Internasional. Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.

a.     Perbedaan Mata Uang Antarnegara
   Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

b.    Kualitas Sumber Daya yang Rendah
    Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barangbarang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.

c.    Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
      Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

d.    Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
    Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karenaitu , setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

e.     Terjadinya Perang
     Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.

f.     Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
   Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara-negara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

4.      Kekuatan Yang Mendasari Bisnis Internasional
      
      a.     Etnosentris
    Adalah suatu asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah yang unggul. Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap kurang penting dibandingkan domestik dan terutama dilakukan untuk melempar kelebihan produksi domestik.

b.   Polisentris
      Adalah keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unik dan berbeda serta cara utuh meraih sukses di setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan unik dari setiap negara. Dalam tahap polisentris, anak perusahaan didirikan di pasar luar negeri. Setiap anak perusahaan bekerja secara independen dan menetapkan tujuan dan rencana pemasaran sendiri. Pemasaran diorganisasikan dengan dasar negara per negara, dengan setiap negara mempunyai kebijakan pemasaran unik sendiri.

     c.     Regiosentris dan Geosentris
     Adalah perusahaan memandang wilayah regional dan seluruh dunia sebagai suatu pasar dan  mencoba mengembangkan strategi pemasaran terpadu regional atau dunia. Regiosentris merupakan orientasi geosentris yang terbatas pada suatu wilayah regional artinya manajemen harus mempunyai suatu pandangan dunia ke arah wilayah regional, tapi akan memandang sisa dunia dengan orientasi etnosentris atau polisentris, atau kombinasi keduanya.




SUMBER :

Pergeseran Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global Mnj. pemasaran era rev. industri

1.       Konsep Pemasaran Universal             Untuk melakukan pemasaran, pemasaran perlu melakukan kegiatan-kegiatan fungsional. Fu...